Agustus merupakan salah satu bulan yang dinanti-nanti, karena di bulan ini ada satu tanggal sakral bagi masyarakat Indonesia, apa lagi kalau bukan 17 agustus. Tapi kali ini kita akan fokus ke bulan Agustusnya, bukan tanggal 17-nya.
Karena sebentar lagi kita memasuki bulan Agustus, di bawah ini CariPuisimu sudah mengumpulkan beberapa puisi menyambut bulan Agustus yang bisa menginspirasimu, puisi-puisi ini kami rangkum dari berbagai sumber, jadi kalau kamu punya puisi keren tentang bulan Agustus, kasih tau kami di kolom komentar ya.
Setiap Malam
aku selalu merenungkan
bagaimana bulan bulat lumer di padang ilalang
bagaimana sembab hujan membuatnya pualam
dan kita menjadi paham
segalanya sementara.
Barangkali — sama seperti kita
selalu terharu pada kenangan
seolah semua terjadi dalam mimpi saja
dan kita tak pernah percaya itu nyata.
Kini,
aku sering menatap langit
mencari sesuatu yang tak ada — sesuatu
yang tak pernah ingin kulupakan.
Kekasih
bukankah kita sama tahu
keabadian bukan milik perpisahan
— tapi perjumpaan?
Benar.
Dengan itu, aku ingin menulis sebuah buku
tentang kita
dan memahami segala sesuatunya
mungkin ada, mungkin tiada.
Sebab —
yang mendekatkan kita pada hangat, bukan pelukan
tapi cinta, bukan?
Aku mengangguk
dan malam — kembali menyentuh sadarku.
-Rafael Yanuar-
Sabtu Pagi di Bulan Agustus
Kepada mawar keringku
Apa kabar?
Mengapa enggan menyapa?
Marahkah dirimu?
Bencikah dirimu?
Ketahuilah bayangmu mengiringi setiap mata ini terpejam
Sesungguhnya dirimu adalah mawar kering terindah
Namun…
Mengapa tega melukai sayap-sayapku?
Kepakan sayapku telah sirna
Padahal aku mencoba merajut awan hitam usai hujan
Sebagai pelangi kita
Kini pintamu akan terkabulkan
Aku pamit sebab matahari baru telah terbit
Menggantikan cahaya redupku
-LCR-
Selamat Datang Bulan Agustus
Aku sudah lama menantimu
Bendera merah putih sudah kusiapkan
Akan kupasang di pinggir pagar esok hari
Selamat datang bulan Agustus
Aku belum begitu bersemangat
Hari-hariku masih bercampur pilu
Duka lara menyayat elegi
Masalahku penuh lebih dari sekadar arti
Selamat datang bulan Agustus
Aku ingin tahu lebih banyak tentang senja
Fajarku kemarin runtuh oleh bayang-bayang
Padahal sebentar lagi hari Kemerdekaan
Selamat datang bulan Agustus
Aku sudah punya cerita baru
Kami berkejar-kejaran di rumah
Tidak bisa keluar karena pandemi
Pasar jadi sepi
Sekolah tutup
Lalu kami tak menemukan para penjual sate
Agustus tiba
Mereka mengusap air mata di rumah
Lebih bangga jika keluar keringat
Daripada hanya dapat bansos dari pemerintah
-Unknown-
Khayalku
Aku tak sempurna seperti pintanya
Tapi aku bertahan
Di belahan bumi tempat kaki berpijak
Di bawah langit yang aku pandang
Aku masih ada
Bahkan ketika aku tak bisa menatap dunia
Aku masih harap hangat canda tawanya
-LCR-
Hai, Agustus
Kau dan surya telah berbaik hati menyapaku
Aku baik-baik saja
Walau kontrak kerja ini sudah lama putus
Aku belum sempat memajang bendera
Merah putih belum dicuci
Aku belum sempat menjahitnya
Aku terlalu sibuk di kantor
Mau fotokopi KTP
Mau mencetak surat vaksin
Setelah itu aku harus membeli map
Sebenarnya ingin kubeli merah putih yang baru
Tapi uangku sudah tidak cukup
Beras sudah sangat mahal
Bukan;
Maksudku isi dompetku yang menipis
Memajang bendera merah putih usang
Bukan berarti aku tak lagi sayang
Bumi Pertiwi tempatku berjuang
Bukan hanya untuk mencari uang
Tapi juga mengusir pilu dari bayang-bayang
Bulan Agustus sudah menyapa
Aku masih baik-baik saja
Walaupun anak-anakku kehabisan kuota
Walaupun tetanggaku tidak dapat bantuan PHK
Agustus masih memberikan mereka ceria
Aku juga bahagia
Karena masih punya banyak keluarga
Yang tiada pernah mengingkari setia
-Unknown-
Kepada Seorang Kamu
Bukan aku jatuh karena terbuai rupa
Tapi ketulusan dalam hatimu
Bukan pula karena indah tutur bicara
Tapi kejujuran tiap untaian kata
Yang jadi teras bangunan hatiku
Sungguh ku hargai sepenuh jiwa
Sadarku
Langkah sang waktu begitu lambat
Hingga rindu membungkam raga
Tak sanggup lagi bernafas
Tanpa kau di sini
-LCR-
Menghilang
Kamu bertanya,aku menjawab
Ku bicara,kamu diam
Kamu pergi,aku menetap
Lalu mengapa hadir?
Jika akhirnya menghilang jua
Tanpa bercerita ya tanpa bercerita…!
Semudah itu kah lupa?
Mengapa tak bercerita…?
Aku pasti mendengar
Aku pasti mengerti
Apa pun itu…!
-LCR-
Untuk saat ini mungkin cukup itu dulu ya, kedepannya akan kami update dengan menambah puisi tentang bulan Agustus lainnya, jadi jangan lupa selalu kunjungi CariPuisimu ya.
Post a Comment
Post a Comment